Beredar video di media sosial yang mengklaim menunjukkan kehancuran Tel Aviv, ibu kota Israel, akibat serangan Iran. Klaim ini telah ditelaah Tim Cek Fakta Kompas.com dan terbukti salah.
Video tersebut merupakan hasil manipulasi digital menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan bukan rekaman peristiwa nyata. Kompas.com telah melacak sumber video dan mengungkap proses pembuatannya yang menyesatkan.
Video Palsu Tel Aviv Hancur: Hasil Rekayasa AI
Sebuah video yang beredar di Facebook pada 16 Juni 2025 menampilkan pemandangan bandara, gedung pencakar langit, dan permukiman di Tel Aviv yang hancur lebur.
Narasi yang menyertainya mengklaim peristiwa tersebut sebagai akibat serangan rudal hipersonik Iran. Namun, Kompas.com telah membuktikan klaim ini tidak benar.
Penelusuran menunjukkan video tersebut merupakan kompilasi dari beberapa video Reels Instagram yang diunggah akun @3amelyon.
Akun ini secara terang-terangan menyatakan dalam bio profilnya bahwa konten yang dibuat menggunakan teknologi AI.
Sumber Video dan Bukti Manipulasi AI
Pemandangan gedung pencakar langit yang runtuh dalam video yang beredar berasal dari video Reels yang diunggah pada 14 Juni 2025.
Sementara, cuplikan bandara yang hancur diambil dari video Reels lain yang diunggah pada 12 Juni 2025.
Penggunaan AI dalam pembuatan video ini juga terdeteksi oleh perangkat Hive Moderation. Perangkat ini memberikan probabilitas 90,3 persen bahwa video tersebut dihasilkan oleh AI.
Analisis Hive Moderation
Hasil analisis Hive Moderation menunjukkan bukti kuat bahwa video bandara yang hancur merupakan rekayasa AI.
Tingkat probabilitas 90,3 persen menegaskan kecurigaan awal bahwa video tersebut bukan berasal dari kejadian nyata.
Realita Serangan dan Klarifikasi
Meskipun video palsu beredar luas, serangan balasan Iran terhadap Israel pada 13 Juni 2025 memang terjadi dan mengakibatkan korban luka.
Lebih dari 200 warga Israel dilaporkan terluka. Media internasional seperti Middle East Eye telah memverifikasi dampak serangan tersebut.
Gambar dan video yang diverifikasi oleh Middle East Eye menunjukkan kerusakan bangunan di pinggiran Tel Aviv dan Ramat Gan. Namun, kerusakan ini berbeda jauh dengan gambaran yang disajikan dalam video palsu yang beredar.
Kesimpulannya, video yang mengklaim Tel Aviv hancur akibat serangan Iran adalah rekayasa AI dan tidak merepresentasikan situasi sebenarnya di lapangan.
Penting bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap informasi yang beredar di media sosial dan memverifikasi kebenarannya melalui sumber terpercaya sebelum menyebarkannya lebih lanjut. Kejadian nyata dan informasi palsu perlu dibedakan untuk menghindari penyebaran misinformasi.