Sebuah video yang beredar luas di media sosial mengklaim menampilkan Juru Bicara Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Gina Fita, menawarkan dana bantuan presiden kepada Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Klaim ini terbukti tidak benar setelah dilakukan verifikasi. Video tersebut merupakan hasil rekayasa kecerdasan buatan (AI), sebuah manipulasi digital yang perlu diwaspadai.
Informasi menyesatkan ini berpotensi menimbulkan keresahan dan harapan palsu di kalangan TKI. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana manipulasi ini terjadi dan bagaimana kita dapat mengidentifikasi informasi palsu serupa di masa depan.
Narasi Hoaks Bantuan Presiden untuk TKI
Video yang beredar menampilkan sosok yang mirip Gina Fita, Juru Bicara P2MI. Dalam video tersebut, ia seolah-olah mengumumkan adanya dana bantuan presiden untuk TKI sebesar Rp 300 juta per orang.
Program bantuan ini diklaim akan diberikan kepada 50 TKI terpilih pada tahun 2025. Untuk mendapatkan bantuan, para TKI diminta mengirimkan foto KTP atau paspor mereka.
Informasi ini tersebar melalui berbagai platform media sosial, termasuk Facebook. Salah satu akun yang membagikan video tersebut telah diidentifikasi dan ditelusuri lebih lanjut.
Verifikasi Fakta: Rekreasai AI Video Asli Gina Fita
Tim Cek Fakta Kompas.com melakukan penelusuran mendalam terhadap video tersebut. Dengan menggunakan Google Lens, tim berhasil menemukan video asli yang telah dimanipulasi.
Video asli yang diunggah di akun Instagram resmi KemenP2MI, @kemenp2mi, menampilkan Gina Fita yang sedang menjelaskan tentang upaya P2MI dalam melindungi TKI.
Tidak ada penyampaian informasi mengenai dana bantuan presiden seperti yang diklaim dalam video palsu.
Analisis Suara dan Gambar
Untuk memastikan keaslian video, tim menggunakan Hive Moderation, sebuah alat pendeteksi AI. Hasilnya menunjukkan probabilitas 99,9 persen bahwa suara Gina Fita dalam video palsu tersebut adalah hasil rekayasa AI.
Manipulasi audio ini dilakukan dengan canggih, sehingga sekilas sulit dibedakan dengan suara asli. Namun, teknologi deteksi AI mampu mengungkap kebohongan digital ini.
Gambar dalam video juga telah diperiksa, dan tidak ditemukan adanya penyuntingan yang signifikan. Namun, penambahan narasi palsu yang disisipkan ke dalam video asli inilah yang menyebabkan munculnya informasi hoaks.
Kesimpulan: Waspada Informasi Palsu di Media Sosial
Video yang mengklaim Gina Fita menawarkan bantuan presiden kepada TKI adalah hoaks. Video tersebut merupakan hasil manipulasi AI yang memanfaatkan video asli dan menambahkan narasi palsu.
Penting bagi masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam menerima informasi dari media sosial. Verifikasi informasi dari sumber terpercaya sebelum menyebarkannya lebih lanjut sangat diperlukan.
Kasus ini menjadi contoh nyata bagaimana teknologi AI dapat disalahgunakan untuk menyebarkan informasi palsu. Kemajuan teknologi seharusnya digunakan untuk kebaikan, bukan untuk menipu dan menyesatkan masyarakat.
Dengan meningkatkan literasi digital dan selalu mengecek kebenaran informasi, kita dapat bersama-sama melawan penyebaran hoaks dan menjaga kualitas informasi di ruang digital.